Nama :
Nadiyah Hidayati
NIM :
12153892
Kelas : 12.4A.35
Tugas Pertemuan 5
Buatlah
bagan organisasi proyek
1.
Organisasi Proyek Fungsional
2.
Organisasi Proyek Murni
3. Organisasi
Proyek Matrix
Jawaban :
Berikut diberikan tiga bentuk organisasi proyek:
I. Organisasi Fungsional (Functional Organization)
I. Organisasi Fungsional (Functional Organization)
Gambar V.1 Organisasi Fungsional
Organisasi Fungsional adalah tipe
struktur organisasi manajemen proyek dimana seorang manajer/pimpinan proyek
berkoordinasi dengan manajer-manajer operasional (manajer lini)
dalam suatu perusahaan. Manajer lini adalah seseorang yang bertanggung
jawab terhadap bagian tertentu. Misalnya, manajer keuangan, manajer pemasaran,
manajer IT, dll. Manajer lini membawahi beberapa staf operasional.
Dalam tipe ini komunikasi dan
koordinasi antara anggota proyek sangatlah terbatas. Pendelegasian tugas,
koordinasi, dan komunikasi dilakukan melalui manajer lini.
Dalam tipe struktur organisasi
fungsional ini sangatlah mungkin seorang manajer lini terlibat dalam lebih
dari satu proyek. Dan dalam tipe ini seorang staf sangat mungkin diberikan
tugas terkait suatu proyek tanpa mengetahui apa proyek yang sedang berjalan
itu.
Terhadap struktur organisasi
fungsional ini, penempatan koordinator proyek terbagi atas tiga
jenis, yang masing-masing memiliki kewenangan yang berbeda :
Berikut plus minus bila organisasi proyek sebagai bagian
dari organisasi fungsional:
Plus
|
Minus
|
1) Fleksibilitas tinggi dalam
staffing
2) Satu orang dengan keahlian
tertentu dapat ditugaskan pada beberapa proyek yang berbeda
3) Orang dengan keahlian berbeda
dapat dikelompokkan dalam satu group
4)
Divisi fungsional yang bersangkutan dapat dijadikan basis bagi kelangsungan
teknologi
5)
Divisi fungsional memiliki jalur-jalur karir dengan keahlian tertentu
|
1) Klien tidak menjadi perhatian
utama
2)
Divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas yang sesuai dengan
fungsinya
3)
Kadang-kadang terjadi tidak adanya penanggungjawab khusus terhadap proyek
4)
Motivasi orang yang ditugaskan dalam proyek cenderung lemah
5)
Tidak memberikan pendekatan yang holistik terhadap proyek
|
2. Organisasi Proyek Murni Dalam hal ini proyek sebagai organisasi yang terpisah dari organisasi induk. Ia menjadi organisasi tersendiri dalam staf teknis tersendiri., adminsitrasi tersendiri dan ikatan dengan organisasi berupa laporan kemajuan atau kegagalan yang dilakukan secara periodik. Pimpinan proyek dapat melakukan pengadaan sumber daya dari luar seperti subkontraktor atau supplier selama sumber daya tersebut tidak tersedia atau tidak efektif dan efisien bila diselenggarakan secara internal.
Gambar
V.2 Organisasi Proyek Murni
Plus minus organisasi proyek antara lain:
Plus minus organisasi proyek antara lain:
Plus
|
Minus
|
1. Manajer proyek memiliki
wewenang penuh
2. Semua anggota tim secara
langsung bertanggungjawab terhadap manajer proyek
3. Rantai komunikasi menjadi
pendek
4. Terjadi pemanfaatan
tenaga ahli dan proses kaderisasi bila ada proyek yang sejenis secara terus
menerus
5. Kewenangan yang terpusat
maka pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat
6. Adanya kesatuan komando
7. Simpel dan mudah
dilaksanakan
8. Adanya dukungan
menyeluruh terhadap proyek
|
1. Memungkinkan terjadinya
duplikasi sumberdaya
2.
Karena sifatnya yang berdiri sendiri maka menimbulkan biaya yang tinggi
3.
Adanya kemunginan terjadi penumpukan sumberdaya yang berlebihan
4.
Adanya masalah keberlangsungan sumberdaya manusia yang bekerja di proyek bila
proyek telah selesai
5.
Ketidakkonsistenan prosedur dengan alasan memenuhi permintaan klien
|
3. Organisasi Matrik
Dengan maksud meminimisasi kelemahan dan menggabungkan kelebihan dari organisasi fungsional dan organisasi murni, maka dikembangkan organisasi matrik. Organisasi matrik adalah organisasi proyek murni yang melekat pada divisi fungsional dalam organisasi induk.
Lemah
(Weak Matrix Organization)
Gambar V.3 Weak Matrix Organization
- Kewenangan terbesar ada pada manajer lini
- Manajer lini menjadi asisten dari koordinator proyek
- Koordinator proyek mengatur jadwal dan progress, tetapi tidak memiliki kewenangan dalam pengambilan keputusan
Seimbang
(Balanced Matrix Organization)
Gambar V.4 Balanced Matrix Organization
- Terdapat posisi khusus untuk seorang koordinator proyek (manajer proyek)
- Manajer proyek memiliki kewenangan dalam mengambil keputusan
- Manajer proyek mengatur tim agar berjalan sesuai ruang lingkup, jadwal, dan budget
Kuat (Strong Matrix
Organization)
Gambar V.5 Strong Matrix Organization
- Manajer proyek memiliki otoritas dan tanggung jawab yang lebih besar namun masih terbatas
- Manajer proyek tetap tidak dapat mengambil seluruh keputusan
II.
Organisasi Proyek (Projectized Organization)
Gambar V.6 Projectized Organization
Organisasi Proyek adalah suatu
pengelolaan struktur organisasi yang didasarkan pada proyek. Dalam struktur
Organisasi Proyek ini, seoarang koordinator proyek memiliki otoritas dan
tanggung jawab penuh. Koordinator proyek memiliki tim khusus. Tim ini hanya
mengerjakan satu proyek saja. Pada Organisasi Proyek, seorang koordinator
proyek berperan sebagai manajer tim.
Plus minus dari organisasi matrik antara lain:
Plus
|
Minus
|
1. Proyek mendapat perhatian
secukupnya
2.
Mudah mendapatkan orang yng professional karena organisasi matrik melekat
pada unit fungsional organisasi induk
3. Tidak terjadi duplikasi
sumberdaya
4. Tidak timbul masalah
terkait keberlangsungan penggunaan sumbedaya bila proyek sudah selesai
5.
Dapat memberikan respon yang cept terhadap keinginan klienkonsistensi
kebijakan dan prosedur terjaga karena mempunya akses perwakilan ke organisasi
induk
6.
Memungkinkan adanya distribusi sumberdaya yang seimbang bila ada proyek yang
bersamaan.
7. Adanya pendekatan
holistic terhadap pengejaan proyek sehingga dapat mengoptimalkan performan
organisasi secara keseluruhan.
|
1. Proyek yang dikelola oleh
satu unit fungsional cenderung akan memposisikan divisi yang bersangkutan
yang memegang pengamblan keputusan.
2. Ada kemungkinan proyek
terbengkalai karena adanya dua perintah dari dua manajer yakni manajer
fungsional dan manajer proyek
3. Adanya penggunaan
sumberdaya yang sama untuk berbagai macam proyek dapat menimbulkan persaingan
antar manajer proyek karena masing-masing ingin proyeknys sukses.
4. Manajemen matrik
melanggar prinsip utama dari manajemen lyakni kesatuan komando.
|
Memilih Bentuk Organisasi Proyek
Kriteria/ pertimbangan untuk memilih organisasi proyek a.l:
1. Frekuensi adanya proyek baru
2. Lama waktu keberlangsungan suatu proyek
3. Ukuran proyek
4. Kompleksitas hubungan
5. Ketidakpastian
6. Keunikan
7. Pentingnya faktor biaya
2. Lama waktu keberlangsungan suatu proyek
3. Ukuran proyek
4. Kompleksitas hubungan
5. Ketidakpastian
6. Keunikan
7. Pentingnya faktor biaya
Berikut diberikan resume pilihan organisasi dan kondisi yang
mensyaratkan pilihan tersebut:
No
|
Bentuk organisasi
|
Kondisi
|
1
|
Organisasi proyek murni
|
Proyek-proyek berskala menengah dan besar dan memiliki
kompleksitas tinggi. Hanya ada sedikit proyek dan diperlukan tenaga ahli
dengan keterampilan khusus untuk memberikan perhatian penuh, Berisiko tinggi,
penuh ketidakpastian, biaya dan waktu merupkn hal kritis
|
2
|
Organisasi matriks
|
Ada sejumlah proyek yang dilakukan secara bersamaan dan
sumberdaya fungsional digunakan secara part-time. Berisiko tinggi, penuh
ketidakpastian, biaya dan waktu merupkn hal kritis
|
3
|
Bagian organisasi fungsional
|
Proyek berskala kecil, melibatkan beberapa bidang
fungsional, sedikit risiko, kepastian tinggi, factor biya dan waktu bukan hal
kritis.
|
Tim Proyek
Tim proyek sering disebut Project Office. Project office menunjukkan dua pengertian:
1) Tempat fisik dimana tim proyek
berkumpul
2) Sluruh staff pendukung manajer proyek.
2) Sluruh staff pendukung manajer proyek.
1. Manajer Proyek
1) Peran dan tugas Manajer proyek
·
Mengintegrasikan kegiatan
·
Pusat komunikasi
·
Pengadaan dana, fasilitas dan orang
·
Agen perubah yang mempelopori
pemakaian ide baru dan inovatif
2) Tanggungjawab manajer Proyek
·
Merencanakan kegiatan
·
Mengorganisasi, memilih dan
menempatkan orang-orang.
·
Mengorganisasi dan mengaloki
sumberdaya
·
Memonitor status proyek
·
Mengidentifikasi maslah-masalah
teknis
·
Titik temu dari stakeholder
·
Menyelesaikan konflik yang terjadi
·
Merekomendasikan penghentian atau
pengerahan kembali sumber daya.
3) Kompetensi dan orientasi manajer proyek
·
Karakteristik Personal seperti
misalnya mempunyai fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi yang tinggi,
mempunyai kemampuan memimpin dan punya inisiatif, percaya diri dan bias
meyakinkan orang lain, punya disiplin, seorang generalis, dapat menemukan
masalah sekaligus membuat keputusan, mampu menyeimbangkan antara masalah teknis
dengan waktu, biaya dan factor manusia.
·
Keterampilan Perilaku. Keterampilan
perilaku di sini seperti kemampuan menjadi pendengar yang baik, komunikator
yang baik, bias membangun dan menjalin jaringan komunikasi informal, dapat
membangun kepercayaan dalam tim, dan menumbuhkan semangat tim
·
Memiliki kemampuan manajerial.
Kemampuan manajerial dan operasional di sini contohnya adalah kemampuan dalam
hal planning, organizing, coordinating, dan controlling..
·
Memiliki kompetensi teknis. Mengenai
pekerjaan proyek yang ditangani.
·
Memiliki pengetahuan penggunaan
alat-alat manajemen seperti estimasi biaya, cashflow, penganggaran
2. Anggota Tim Proyek
Beberapa anggota tim antara lain:
1) Contract Administrator
Bertugas mempersiapkan proposal, negosiasi, integrasi
kontrak dan rencana proyek, dokumentasi masalah hokum, modifiki kontrak.
2) Project Controller
Membantu manajer proyek dalam perencanaan, pengendalian,
pelaporan, dan evaluasi.
3) Project Accountant
Membantu pekerjaan akuntansi dan financial kepada manajer
proyek, membantu mengidentifikasi tugas yang perlu dikendalikan, menyiapkan
estimasi biaya untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu, menginvestigasi
masalah-masalah financial.
4) Customer Liason
Merupakan perwakilan teknis klien dalam tim proyek.
Bereperan serta dalam pembahasan teknis dan mereview apa yang sedang berjalan
dan membantu dalam perubahan kontrak.
5) Production Coordinator
Merencanakan, memonitor dan mengkoordinsikan aspek-aspek
produksi.
6) Manajer Lapangan
Mengawasi pemasangan, pengujian, pemelihraan dan penyerahan
hasil akhir proyek kepada pelanggan.
7) Quality Assurance Supervisor
Mengatur dan membuat prosedur pemeriksaan untuk memastikan
pemenuhan kualitas sesuai dengan yang diinginkan.
Sumber :
Nurhayati. 2010. Manajemen Proyek.
Graha Ilmu